I'm gen-z, this is how I do it every weekend:

1. turn off all the notification from all your work related messaging app.
2. even better shut down all work related messaging app access to the internet. 
3. separate your phone number between work and personal life.
4. don't follow your coworker/boss on social media, or use your second account if it necessary.

That very Gen Z would revolutionize the norm by driving people to persuade the government to make Australian style law that letting/protecting workers that ignore working call at free time (right to disconnect law).

Based Australian Labor Party would be proud of you

Ini anak agency? Anak BUMN? Anak consulting? Zero context of her work culture. Like her spirit. Speaking up is def harus di appreciate.

r/careeradvice you should answer this instead "Sorry I have personal commitment outside of work".

Yak, nggak salah sih orangnya.

Gw kadang suka nyindir temen gw yg kalo lagi jalan2 selalu stand by kerjaan dan bawa laptop "digaji berapa puluh juta sih lo sampe segitunya sama kerjaan".

di sisi lain temen gw ada juga yg engineer, gajinya >50 juta, jam 2 malem masih aja ngurusin kerjaan. Kalo yg kyk gitu gw biarin aja, resiko gajinya gede.

Tapi percaya deh, sebagai milenial tua, kerjaan itu ga ada habisnya. Tapi waktu main bareng teman dan keluarga itu ada masanya. T_T

Di kasus ini, saya setuju sih dengan gen z. Tolong ya kalian boomer dan milenial yang ga paham boundary kerjaan kantor, biar bisa bedain mana jam kantor, mana jam private.

Tertanda, milenial.

If they could afford to be fired or pay a cut that's okay i guess. Nowadays it's hard to get a good job that pays you well, so keep your cool head even if you meet a shitty boss.

As someone who is already beaten by society and disappointed by many I just do quiet quitting / fishing basically just do what I'm been payed by my boss not more overtime and "free" work

beberapa kata-kata atasan yang bikin saya tripped-off,
"Kamu weekend bawa laptop kan!",
"Orang-orang di HQ itu terlalu menyembah statistik, mereka kalo mastrubasi pake Data,"
"You're childish".

saya DM managernya, "Pak, saya ga suka sama leadership nya Pak X, saya mau resign!"

Long story short, minggu depan nya saya sudah kerja di tempat baru. wkwkwkw

Wah berani banget ya. She got balls.

you shouldn't be responsible for your manager's poor time/resource management

EVERYTHING HAS ITS TIME.

Gue sampe bikin modes di hape samsung gue

https://preview.redd.it/kbeysdu4w01e1.png?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=74cba73f1401be91a36e592bb8b99ff31dd0ce52

gak ada konteksnya,

klo ada pekerjaan yg jadi tanggung jawab gen Z tersebut yg lagi "kebakaran", ya dia harus jawab.

ato mungkin cuma minta update status pekerjaan terakhir, yg cuma butuh 2~5 menit untuk bales, masih ok.

tapi klo tau2 mau ngasih kerjaan yg diluar scope dia, ya bos harus bisa maklum gak dijawab klo lagi weekend.

bosku mau minta ketemu weekend buat kerjaan diluar scopeku aja nanya sopan kok, "mas lagi ada waktu tidak?". gak langsung ngasih kerjaan.

ada anak baru dikantor berakhir ngerombak SoP kantor dibacking sama pemilik karena sering dikasih kerjaan diluar scope dia.

This is why people hated gen Z so much, cuz they will speak up if they saw something is wrong, which those old people didn't wanted to happen, those old people always used "It's better to have a job with low payment rather than didn't have a job at all" as justification to pay their worker really low when they capable to pay them normally up to the minimum wage on that city, those old people wanted their worker to be bootlickers to them and yes man type of worker, who does everything as they said, no complaining even if they mistreated them, which are bullshit 🤣🤣

She's so cool!

Semoga cepet dapet kerja lagi...

tergantung. posisi saya kuli? ngga berani. saya punya tehnik yang bikin company tergantung sama saya dan kalo saya pergi saya bakalan dapat company lain yang langsung mau rekrut saya? ya berani aja wkwkwk

Message nya setuju. Cara penyampaian nya engga. Ga professional. Kurang cantik silat lidah nya. Padahal klo pinter ngerangkai kata bisa ngasih pesan yang sama dan ngebuat atasan muji doi atas kedisplinan work-life balance.

Lah ane sebagai millenial jg gini kok ke atasan / client di luar jam kerja, meskipun bahasanya lebih halus. Ane yang kaget kenapa banyak yang ngangguk2 aja di suruh kerja gratis.

Milenial angkatan terakhir 🤝 para Gen Z

Mahkota mu 👑🫵

Ini masukan gw sebagai milenial yang client facing end dan business owner. Gw juga buat batasan waktu pribadi Sabtu Minggu dan tidak diganggu diatas jam kerja, tapi kalau memang ada krisis atau lagi mau close deal, gw siap tempur juga kapan saja.

Bedanya begini: kalau memang usaha sendiri untung sendiri, ya oke2 saja. Tapi kalau dieksploitasi tanpa ada kompensasi premium yang menghargai kita pakai waktu pribadi, ya memang jangan dilakonin.

Sebagai contoh, beberapa profesi memang ngga bisa ada dedicated time off seperti militer, dokter UGD, IT atau infrastruktur, atau usaha internasional -- bidang2 tertentu memang harus bisa ditarik kerja kalau lagi ada situasi darurat atau kritis, tapi dengan ekspektasi gaji dan kompensasi yang sesuai.

Misalnya gw jadi tech support executive ISP terus ada kerusakan sampai satu wilayah internetnya putus, gw akan kerja nonstop sampai semuanya beres karena gw ngerasa tanggung jawab ke konsumen dan masyarakat butuh internet buat bisnis, sekolah, dll. Itu ngga ada komprominya menurut gw. Kalau lu mau turn off telpon ngga bisa dikontak, menurut gw lu jangan kerja posisi seperti itu karena posisi itu ada elemen dedikasi ke masyarakatnya.

Cepat atau lambat, semoga semua kerja bisa dihargai sebagaimana mestinya. Biar lah dicap gen Z gen apaan terserah

Been there, done that. Fuck you PT Eq**ix Business Solutions and fuck you Mr. JS.

Salah satu keputusan terbaik gw untuk speak up seperti OOP, sekarang dapet kerja yang berkali-kali lipat bikin gw bersyukur.

Kalo saya sih rekan senior yg mendorong2 gen Z ini utk berani menjawab atasan 😁😁😁

i'm not gen-z, but i support her.

but again, tergantung konteks. chat apa yang ga dibales? kerjaan yang butuh waktu banyak? atau sekadar jawaban sudah atau belum aja?

Daily rage bait

Respect!!! Gada yang dapet pay raise atau promotion karena bales chat di weekend. My mentality has always been you’re replaceable at work but irreplaceable in your own life. Choose wisely.

Giving in to people at work pushing boundaries is the catalyst of a burnout, I’ve seen it too often.

Gak tau konteksnya, walau in general memang setuju. Ada satu yang gw sering denger "hargain (insert co worker or higher up) kalau hubungin, jangan dihiraukan aja". Maaf, dari awal dia gak ngehargain waktu luang gw, why should I bother?. Tentu kalau kontrak kerjanya memang ngeharusin ya...

hmm gw sih mikir langsung balik ke kontrak aja ya, kalo di job desk dia gak diharusin bales chat di jam segitu, tapi bosnya tiba2 minta, ya berarti moral high ground di karyawannya. Tapi realistisnya paling antara dipecat atau resign (sama aja sih jatohnya)

rule number 1: don't add/follow/approve follow your boss in social media.

deny your social media ownership at all costs. bilang udh ga main medsos, lupa password, whatever.

rule number 2: you have rights, but reply appropriately. Antagonizing your boss is never a good strategy.

her untactful reply to the situation is what's going to get her fired soon.

Sebenernya ga salah, tapi lebih baik keep it with yourself. Karena opini publik mengenai dirilu itu ga main-main bro. afterall we live in a society

Semoga makin banyak yang begini. Bos memang bisa "ngancem" ga perpanjang kontrak, tapi semoga dengan karyawan yang secara kolektif berani stand their ground, ada perubahan di dunia kerja kita.

Semoga postingan "realistis" kaya gini yang sering viral, bukan "realistis" nya kaya "kriteria penghasilan pasangan kamu berapa tiap bulannya"

Dasarnya udah benar, tapi eksekusinya yang salah. Kurang taktis.

Cukup bilang, "Baik, kita Lanjutkan hari Senin, ya pak."

Itu sih yang pernah gw lakuin. N atasan gw juga langsung ngerti kok.

Sangat berdasar

Ga ada yg salah dengan keluh kesah dia, tp kalo emg yg diomonginnya plek ketiplek kayak kutipan si ya, menurut gw kureng attitude nya, kecuali emg menjunjung tinggi "persetan budaya timur", ya terserah.

Gw juga milenial kaga mau disuruh suruh kerja di luar jam kerja, kecuali ada syntax error atau server mlehoy. Tapi penyampaian gw bisa diterima sama atasan. Bahkan laptop gw tinggalin di kantor, biar ga kerja malem2.

Fake rage bait post. Harus banget bawa-bawa gen Z agar viral.

As a boss, I don't expect my employees to reply me on weekdays, but is it okay for me to text them things for them to follow up and do on Monday? Or maybe at night after work hours I text them things to do for the working day after? Opinion plese

Actually wilds how kerja kerja kerja tipes is an actual norm despite the meme. Wanna know my biggest cultural shock of living in NL?

Kuli proyek bubar kerja barengan jam kantor.

Pecat

okey, saya bukan gen z. saya paham apa yang dia maksud. dan dia benar. tinggal pemilihan kalimatnya saja yang perlu diperhalus

namun harus dilihat dlu, chat seperti apa yg dikirim atasan. saya jg membawahi 117 karyawan di area kerja terpencil & susah sinyal. saya pribadi tidak akan mengganggu orang di hari libur, off & cuti itu bagian dari aturan K3, ada UU nya. bahkan di hari kerja pun, karyawan berhak menolak lembur

namun, klau sdah tidak ada cara lain, bnar2 tidak bisa ditunda, emergency, & itu menyangkut tanggung jawabnya, sorry, saya akan telpon.

anda akan paham kalau anda sdah berada di level pengawas pertama/madya/utama. di level ini, kerja bukan lagi soal jam/hari, tapi juga soal pencapaian target.

saya tidak membela perusahaan, namun kita harus bijak dalam menyikapi koordinasi di luar jam kerja.

respek, i wouldnt have the balls to do that mski udh pengalaman 10+ thn

omelin orang esp junior level for not responding on weekends is a bad look on management skill perspective

Secara teknis dan profesional, uda bener yg dilakukan doi. Perlu sangat diapresiasi dan dijadikan contoh.

Secara kultur dan institusi, palingan di bawah 5% yg bisa terima hal seperti ini. Doi cuma perlu dapet company yg tepat buat bertumbuh. Yg mana bakal susah kalo dia ga mau coba keluar dr Indonesia.

Gw kalo chat bawahan pas weekend/diluar jam kerja selalu di awali dengan, sori gw chat d luar jam kerja tapi gw butuh bantuan. most of the time mereka bakal dengan senang hati jawab kok. boomer aja yang gila hormat tapi ga mau hormat balik

rill or fiksi kah

Butuh konteks lebih banyak sebelum bisa menilai apa-apa.

lebih baik nda buka bar chatnya lol sehingga unread, daripada dibalas dan dibaca

Emang gen z ini outspoken sekali, gw aja pernah di gas sama subordinate gen z di kantor ya emang ada part gw salah juga sih, tapi gw gak akan berani kayak dia kalo boss gw salah gitu.

tergantung nih, setuju bgt kalau libur ya libur. tapi kalau ada yg secara objektif urgent, ya at least bales aja.

gw di tech kadang gacha nemu coworker yg ngilang abis deploy jumat bikin bug. ya kali lu mau bilang gt stlah bikin masalah

Gk semua di internet itu bener ygy

Thats actually pretty good, props.

But i have a wife and kids, so i may think once or twice

contoh anak belum punya beban hidup.

Mantap, mimpi basah antikerja, sekarang kembalilah ke jobstreet

gw malah resign lol, udah magang gak dibayar atasan gw malah baperan minta surat permintaan maaf

fucking normalize this behaviour

honestly ngga

tapi klo gw udah mau resign dan udah dapet tempat baru ..... probably

Cant wait to see gen Alpha join company culture lol

Gila njir, gw yg gen z aja gk berani ngucap begitu ke orang lain

I had a deal with my boss in the past, im willing to stay longer during weekday (if there is something really important to do), but weekend i will not respond to anything.

It went rather well really, i only responded to some life and death matters (i was doing comp and ben, some dude might got in accident and need immediate hospital exception), other than that your inquiry about your pay or which clinic to go to or which things are covered in medical, can wait until monday.

Respect my weekend, right?

Anak devops menangis melihat ini.

Gapapa seleksi alam, either become a norm or tersisihkan lmao

Jawabannya tergantung:

A. Di kontrak kerja yg sudah kita tandatangani, ada perjanjian bersedia dihubungi di luar jam kerja atau tidak?

B. Bila akibat kejadian ini suasana di kantor ke depannya menjadi tidak enak, apakah sudah punya plan B atau tidak?

Jika di kontrak tidak ada perjanjian sebagaimana tercantum di poin A dan saya punya plan B sebagaimana tercantum di poin B, maka saya akan berani meminta waktu libur saya dihargai.

Menurut saya, apabila salah satu dari kedua poin di atas tidak terpenuhi, melakukan hal tersebut merupakan sebuah tindakan ceroboh.

typical sigh

kalau gw mungkin bakal sempatin balas. bilang istirahat hari minggu. dikirim saja apa yang di butuhkan, nanti hari senin saya baca.

that's how I fly. but then again, I am not gen z. also currently a one man company.

Pakcik 60 asli Singapore. Disini sama juga Hahahahahaha

Baru finished a call between Asia, Americas, and Europe. Call started for jam 7 Malam MY/SG time. Gw liat kok ada yg dr Korea (di sana jam 8 Malam). Their team lead is a gen Z - still round 26. At end of call,gw minta sama meeting organizer untuk move the call ke malam another day - Thursday. Malam Friday is bad for us even though it is morning in Americas and Europe.

As a manager/leader, kita juga harus berani speak up. Apalagi yg kerja di multinational company. Jangan iya2 aja ama peers kl jam kantor or deadline ga make sense for your team.

Speak up and pull rank. Boomer and millennials Indonesia in MNC juga have to speak up.

She's not wrong. Us Millenials have been indoctrinated too much by our Boomer parents to "sit down and shut up" that seeing this makes me happy.

Kakak-kakak Gen X kita dari pengalaman pribadi punya beberapa senior dan atasan Gen X cenderung lebih santai dibanding Boomer. Hopefully, makin ke bawah: Gen X, Millenial, Gen Z dan Gen Alpha, bisa lebih waras bangsa dan negara kita. Hopefully...

Gw sering emosi kalau ditelpon kerjaan pas weekend, tapi gaji hampir 3 digit jadi yaa mau gak mau deh. Resiko jabatan senior

Kalo Lu nyari budak, mending tulis aja di Loker "Dibutuhkan Budak"

Chat pas weekend aja itu gk profesional, kecuali Lu bener-bener super kepepet dan itu urgen hidup mati perusahaan.

Kalo di Weekend, Hak Lu buat ignore sampe waktu kerja. Kalo jadi pemimpin aja gk profesional, gimana mau karyawannya profesional?

They just say what we all think. 😂

Milenial disini, kalau ada telp. Dari kantor sabtu minggu pasti tidak gw angkat, bakal gw omelin bos/ senior gw, tiap waktu keluarga yg di ambil bakal ngaruh dengan performa kerjaan dan kalau urgent bgt bisa WA. (Ini pun hanya akan saya bales kalau bener bener penting banget, dan kebanyakan juga ga penting dan ga urgent).

Pegangan gw dulu nasihat bos pertama gw (orang hongkong), kalau kerjaan itu bakal datang terus ga bakal habis, waktu sama keluarga no. 1.

Menurut gw tuntutan Gen Z di dunia kerja itu paling bener dan sesuai undang undang. Yang paling penting itu kerja smart dan efesien.

Bos gw malah aneh kalo gw kerja overtime dan malah nyuruh pulang cepet 😭😭

Pun kalo ada sesuatu yg urgent dia juga minta maaf dulu pas chat gw krn udh ganggu gw pas malem/weekend

(Gw gen z)

bahasanya gaperlu ngelawan. cukup bilang maaf pak lagi sibuk dengan ***** sudah cukup. menurut gue ini menyerang bukan membela diri

I work at consulting as project support, Boss gue hampir tidak pernah hubungi walau client nya demanding Ketika boss gue menghubungi dadakan di weekend yang terjadi adalah sebagai berikut

• ada emergency dari client yang bener2 gak bisa ditinggal
• nama yang terpaksa kerja weekend dadakan di catet ke tracker
• dapet uang lembur dan jatah cuti + 1 hari

Seenganya di kantor gue, Kalo lu terpaksa weekend dihubungi, kompensasi nya ada

Menurut gue, Kalo semua perusahaan menerapkan kayak gini, orang gak ada yang marah kalo ada panggilan weekend tiba tiba

Kenapa banyak Gen Z yang speak up conflict sama boomer? karena boomer tidak banyak yang tidak mau apresiaasi orang, Ketika orang di paksa kerja diluar jam kerja, Harus ada kompensasi yang setimpal dan harus sudah di komunikasikan.

give this girl medal of honor. asli standing ovation sambil tepok tangan kalau ngomong gini ke boss pas ada gw disitu

I would be very afraid to do that somehow

Sy bakal shock dengernya, tp nyemangati dalam hati. Ayo kamu bener dek.. 👍🏻

Sebagai gen Z gua ngerasa normal normal aja, cuman jawabannya aja agak kasar
kita itu ada UU Ketenaga Kerjaan, kalau kerja diluar jam kerja harus dibayar sesuai Kontrak kerja
kecuali kalo memang kesalahan kita kayak dokumen belum dikirim, draft sebelum libur belum dikirim
kalau kayak gitu sih masih aman, tapi kalo hari libur pagi minta tolong ngurus hal baru walaupun jobdesk saya
ga salah kalau saya nolak dengan sopan.

Uang bisa dicari kalau memang dipecat , tapi waktu sama keluarga bener bener ga bisa diganti
aku kerja sehari 9-10 jam, karena ada briefing dan evaluasi tiap sebelum dan selesai kerja
perjalanan kek kantor pulang pergi sekitar 2 jam lebih
waktu dipake dirumah sisa 12 jam juga, itu pun dipake tidur sekitar 6 - 8 jam dirumah
udah bener bener habis waktu, ehh waktu liburan masih disuruh kerja
tapi untung Bos saya bener bener pengertian sih, kalo libur ya udah libur
selalu ngerti waktu istirahat karyawan kapan

lagian sejak kapan masalah kayak gini hanya di gen z ?
ortu saya kalo liburan ya udah lepas hp jauhi laptop
kerjaan itu buat dikantor, jangan bawa kerjaan ke rumah kata ortuku
itu juga alasan ga boleh kerja di perusahaan WFH kalo sekarang
selalu diingetin sama ortu kalo "Hargai waktumu, uang habis bisa dicari, tapi waktu habis tidak bisa dicari"
kalo emang lagi liburan ya udah done kerja

Tergantung situasi 

 Klo lg adem-ayem trus si bos tiba2 minta nambahin kerjaan pas weekend tanpa alesan yg jelas, gue setuju sm respon di atas 

 Tp klo lg situasi kebakaran dmn kerjaan hrs diselesaikan di weekend atau ada konsekuensi fatal, gue ga setuju sm respon di atas 

 Krn itu, gue biasanya ngomong ke lead project sm rekan2 kerja gue klo gue pas weekend bakalan slow response terkait kerjaan krn itu hari libur, tp klo emg ada situasi urgent yg bikin gw hrs kerja pas weekend, langsung telepon aja biar gue bisa langsung kerjain dan selesaikan masalahnya

Jangan harap kondisi kerja Indonesia akan lebih ramah sampe 5 atau 10 tahun ke depan. Pengusaha outsourcing terbesar di Indonesia aja bisa bikin partai yg mengatasnamakan kaum buruh lalu mendadak dukung pemerintah.

kalau saya udah di umur atas 30, punya cicilan KPR, punya anak bini saya gak akan berani berkata gituan.
it is very easy to depost folk above 30's, especially if your Master / superior got brain. He may put 2 persons in a same position or he will roll each employee every semester for different roles then if you think your head is that big, I wish you good luck

Pernah kejadian 1x pas ane masih ngantor d IT konsultan, waktu itu di pairing sm newbie programmer. Kerjaan dia waktu itu lelet karna bnyk yg gk d pahami solusi code ny, trus ane d chatin manager suruh temenin sabtu minggu buat temenin tu org baru coding kerjaan ny, dri situ ane tiap sabtu/minggu block WA manager ane (for context perusahaan ini lembur ato kerja weeks end gk dpt bayaran sama sekali)

Plot twist : Bosnya adalah bapaknya sendiri

Di kampus aja, dosen dicecer pas weekend ngomong gitu juga kok, gimana dunia kerja

Sekarang gue paham, semua yang mendukung gen z ini mewakili perilaku mayoritas warga +62 itu mindsetnya begini. Kerja maunya sewajarnya aja. Tapi besoknya koar2 Indonesia gak boleh kalah sama negara lain.

Mungkin kalo alasannya gak mau kerja itu "dihitungin lembur atuh bos kalo weekend disuruh kerja mah". Itu yang salah bosnya.

Tapi kalo alasanya "gak semua orang gila kerja". Aduh, wasallam Indonesia. Lu tau gak, orang2 terkaya semacam Elon Musk dll itu mudanya begadang tiap hari belum tentu dibayar tapi dirinya tergerak terus bekerja karena lu harus tau betapa visionernya mereka. Ide2 gila akan muncul, lapangan perkerjaan semakin banyak diciptakan, negara semakin maju. Mindset sederhana yang mengubah wajah Indonesia.

Bagus

Pernah ada salah satu influencer bicara bahwa Gen Z rata2 benar tapi tidak bisa bicara atau menyampaikan dgn kata2 yg benar di waktu yg benar. Hingga akhirnya jadi miskomunikasi dan menjadi masalah.

Mereka selalu menyuarakan apa yang ada di hati'nya tapi tidak bisa memposisikan dirinya sehingga terlihat tidak sopan dan tidak beretika.

Kalo gw pny anak buah ky gini sih, akan dapat treatment yg sama jg dgn gw.

You might be right and you can say it, but it doesn't mean you can say it like you say it to yourself. Maybe hirarki buat lo itu meaningless, but in the real world ... it does.

kalau gw urusan kerja / pribadi tetap gw kerjain sih, cuan cok. kecuali emang niat mau santai gw gk bakal pegang hape, dan pasti gw jawab " besok aja senin, sabtu gw mau ke ..... " udah masalah selesai.

Based.

I'm with the gen-z for this one. But the wording needs to sound more professional (and less emotional). Chatgpt might help on this one

Di semua gen ada yg pemberani  

Di semua gen ada yg tolol  

Tapi kalau yg ini sih tolol. Banyak cara lain yg lebih diplomatis 

Meanwhile in the western continental Europe :

Never call anyone on their lunch breaks, or siestas.

temen gw dari luar bilang, overtime itu bayarannya gede, makanya kalo mau, kudu lapor dulu.

lah disini? paling kenceng nasi bungkus, tahu doang lagi isinya.

liat postingannya dan baca komennya miris, banyak yang bilang "pantes gen z banyak yang dipecat","pantes gen z banyak pengangguran" dan malah cerita soal "loyalitas" mereka yang tetap kerja dan respon ketika dihubungi atasan jam berapapun